PAK ANAK DAN
REMAJA
I.
PENDAHULUAN
Anak adalah individu yang unik yang
mempunyai eksistensi,yang memiliki
jiwa sendiri serta mempunyai HAK utuk tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai dengan Iramanya masing-masing yang khas. Sedangkan Masa remaja adalah
merupakan taraf perkembangan dalam kehidupan manusia, dimana seseorang sudah
tidak dapat disebut anak kecil lagi, tetapi juga belum dapat disebut orang
dewasa. Maka dari ini saya akan mencoba membahas Kenapa atau mengapa harus ada
PAK pada Anak dan Remaja.
II.
PEMBAHASAN
2.1.Pendidikan Agama
Kristen bagi Anak-Anak
2.1.1.
Pengertian Anak
Dalam KBBI anak merupakan keturunan yang dilahirkan,
manusia yang belum dewasa/ masih kecil.[1] Anak
adalah individu yang unik yang mempunyai eksistensi, yang memiliki jiwa sendiri
serta mempunyai HAK utuk tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
Iramanya masing-masing yang khas.[2]Menuru
para tokoh anak merupakan:
·
Menurut John
Locke
Anak
adalahpribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang
berasal dari orangtua yang sangat penting perannya dalam mengisi secarik kertas
kosong itu mulai dari bayi.[3]
·
Menurut P.S Naipospos
Anak
adalah individu yang berdosa memerlukan juruselamat. Dimana anak itu berdosa,
dapat memahami kebenaran rohani, dapat memuji Tuhan dan dapat berkembang secara
rohani. Dari segi usia, anak-anak adalah orang yang berbeda dalam umur, kedudukan
sosial, daya pikir, dan dalam cara mengeluarkan pikirannya. Anak-anak juga
selalu mendengarkan sesuatu yang menarik perhatian[4]
·
Mervin J. Tailor
Anak
adalah seorang yang bertumbuh, seorang anak yang sedang berkembang dalam
kebenarannya sendiri, berbeda dari yang lain yang sudah atau pernah menciptakan
dan dengan sebuah potensial untuk mengisi apa yang diinginkan dalam kehidupan,[5]
·
Anak Menurut
Alkitab
2.1.2.
Tujuan PAK Untuk Anak
·
Supaya mereka mengenal Allah sebagai
pencipta dan pemerintah seluruh alam ini dan Yesus Keristus sebagai penebus,
pemimpin dan penolong mereka
·
Supaya mereka mengerti akan kedudukan
dan panggilan mereka selaku anggota-anggota Greja Tuhan, dan suka turut bekerja
bagi perkembangan Greja di bumi ini
·
Supaya mereka mengasihi sesama oleh
karna Tuhan telah mengasihi mereka sendiri.
·
Supaya mereka insaf akan dosanya dan
selalu mau bertobat pula, minta ampun dan pembaharuan hidup pada Tuhan
·
Supaya mereka suka belajar terus
mengenai Alkitab,suka mengambil bagian dalam kebaktian jemaat, dan suka
melayani Tuhan di segala lapangan hidup.[6]
Adapun beberapa tujuan PAK anak menurut beberapa tokoh, yaitu :
·
Friendeich
W.A Froebel (Pendiri Taman Kanak-Kanak)
Flobel adalah anak bungsu dari lima
laki-laki bersaudara. Ketika dia berumur 9 bulan ibunya meninggal. Ayahnya
seorang pendeta, tinggal di sebuah desa Oberweissbach letaknya dihutan
Thuringia, Jerman, Ia melayani 5000 penghuni dari 6 desa dari negri yang kecil.
Menurut Froebel Pendidikan Agama Kristen adalah suatu proses pendidikan yang
memperhatikan pengalaman rohani, dan bimbingan yang memperhatikan sifat rohani
untuk mampu memperoleh gagasan dan proses untuk mengetahui.[7]
·
Johan
Heindrich Pestalozzi (Pendiri Sekolah Dasar Modern)
Pestalozzi lahir pada tanggal 12
January 1746 di Zuruch, dia berasal dari keluarga Protestan. Kemudian
Pestalozzi mendirikan sekolah pada anak-anak miskin dan mengajarkan tiga tujuan
pendidikan yaitu: Memperbaiki akhlak para pelajar, Mendidik untuk membaca, Menulis dan
Berhitung, hasil dari keterampilan mereka digunakan untuk membiayai sekolah.[8]
·
Yohanes
Calvin
Calvin lahir pada tahun 1509,
ayahnya bernama Gerard Cauvin. Kemudian, karena kesempatan memperoleh
pendidikan taraf menengah dia meninggalkan perdagangan kepunyaan keluarganya
sejak waktu lama. Menurut Calvin pendidikan Agama Kristen adalah yang bertujuan
mendidik semua putra putri gereja agar mereka terlibat dalam penelaan Alkitab
secara cerdas sebagaimana dengan bimbingan Roh Kudus. Pendidikan Agama Kristen
juga bertujuan mendidikan semua putra-putri agar mereka mengambil bagian dalam
kebaktian dan memahami keesaan gereja, dan supaya mereka diperlengkapi untuk
memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa dan Yesus
Kristus dalam pekerjaan sehati-hari serta bertanggung jawab dibawah kedaulatan
Allah demi kemulianny-Nya sebagai lambing ucapan syukur mereka yang dipilih
dalam Yesus Kristus.[9]
·
Robert
Raikes
Raikes lahir dari keluarga yang
terhormat. Raikes memperkarsai suatu rencana untuk mendidik anak miskin pada
hari minggu yang ia ejawatahkan dalam lembaga sekolah minggu walaupun seluk
pendiriannya tidak seragam, namun Raikes memainkan peranan mencolok didalamnya.[10]
2.1.3.
Metode dalam PAK Anak
Metode
pengajaran untuk anak-anak sebagai berikut:
a.
Seni (Art)
Anak- anak senang dengan kegiatan seni dan belajar
untuk mengekspresikan diri mereka. Mereka menciptakan pemahaman Alkitab ntuk
diri mereka sendiri juga kepada orang lain dalam kelas atau kelompok belajar.
Contoh seni yang dapat dilakukan untuck pengajaran bagi anak adalah sebagai
berikut: Gambar karton, pameran, menyusun kertas, peta, hiasan dinding, poster,
drama, alat peraga, membuat slide.
b.
Drama
Menciptakan drama dapat memperkuat pemahaman anak-anak
ketika mengekspresikan pemikiran mereka akan identitas mereka dalam drama, dan
sebuah variasi drama akan memungkinkan mereka beraktivitas. Contoh drama yang
dapat dipergunakan adalah: Drama wawancara, cerita pantonim, panggung boneka.
c.
Bentuk Komunikasi (Lisan)
Komunikasi memungkinkan akan selalu digunakan bentuk
lisan guru dengan murid-murid juga murid dengan murid. Setiap pelajaran akan
bergantung pada komunikasi. Jenis- jenis komunikasi yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut: quis, dialog interaktif ( Tanya Jawab).
d.
Bentuk Komunikasi dalam bentuk Tulisan
Kegiatan menulis menarik perhatian banyak anak-anak.
Mereka punya kegiatan yang afektif untuk melaporkan dan merekamkan informasi,
menggambarkan, menciptakan, dan mengeksprisakan ide-ide dan pemikiran mereka.
Contohnya, Spanduk, permainan menyusun kata, menuli diary, puisi, menulis
surat, puzzle.
e.
Games (Bermain)
Anak-anak menjelajahi dunia mereka dengan bermain.
Bermain kegiatan yang efektif untuk mendapat dan mengulang informasi dan untuk belajar
ayat-ayat Alkitab. Contohnya: Bermain Ayat Alkitab, menghubungkan kata-kata,
teka-teki.
f.
Musik
Music digunakan untuk memuji pengalaman tetapi
kegiatan music digunakan utnuk mengajar atau memberikan pemahaman untuk
mengekspresikan diri mereka untuk merespon Alkitab dengan cara: Memilih
lagu-lagu/ nyanyian kemudian menyanyikannya, menulis nyanyiannya dan
mendengarkan music.
g.
Penelitian
Penelitian dan melaporkan adalah merupakan suatu
metode kerja yang baik bagi anak-anak khususnya jika dalam penelitian ini
dilakukan dengan bervariasi. Misalnya, meneliti objek, melaporkan, wawancara.
h.
Lecture (Sistem Kuliah-Seminar)
System kuliah atau seminar adalah suatu bentuk
komunikasi yang merupakan suatu metode yang baik digunakan untuk mendapatkan
informasi dalam batas waktu tertentu. Itu adalah metode yang efisien untuk
menyampaikan pengajaran.
i.
Diskusi
Dalam diskusi ini adanya suatu kegiatan yang
menjelajahi masalah dan jawaban dan mencoba untuk memecahakan masalah. Dalam
pelaksanaan diskusi harus ada rencana dan juga stimulasi. Contohnya, debat,
interview/ Wawancara, menyatakan pernyataan setuju atau tidak setuju.[11]
Selain metode diatas ada juga metode yang lain dalam
pengajaran kepada anak seperti:
a.
Pengajaran melalui ekspresi
Dalam pengajaran ini, anak turut serta melakukan
bahan ajaran tersebut, bukan hanya mendengar atau melihat namun kesan yang
terdalam adalah melaksanakannya. Contohnya, menyanyi dengan music, berdoa,
permainan jari, menempel gambar, melukis atau penulis, membuat teka-teki.
b.
Metode dengan alat peraga
Alat peraga yaitu alat pembantu (pelengkap) yang
dipergunakan guru dan murid dalam proses mengajar, hal ini berguna untuk
pengajaran yang lebih produktif, relavan dengan siswa secara perorangan.
Jenis-jenis peraga seperti gambar-gambar cerita Alkitab, pemandangan alam,
peta, symbol-simbol.
c.
Metode Pantomim
Murid-murid bermain sandiwara, hanya saja tidak
berbicara. Guru dan murid yang lain membawanya cerita dan para pemain
membawakan peranan mereka. Pantomime dapat juga dipakai sebagai permainan dalam
kelasa yang kata-katanya digambarkan dengan gerak-gerik, kemudian maksud dan
gerak pantomime itu harus diterka oleh murid-murid yang lain. Permainan ini
dapat dilakukan menyerupai sebuah cerita pendek atau tentang seorang tokoh yang
pernah dipelajari.
d.
Percakapan
Metode ini merupakan pertukaran pembicaraan tentang
hal-hal yang menarik kedua belah pihak dalam pembicaraan. Anak suka
bercakap-cakap tentang pengalaman atau hal=hal yang sedang mereka pelajari.
Percakapan menunjukkan adanya perhatian guru dengan murid-muridnya.[12]
2.2.Pendidikan Agama
Kristen bagi Remaja
2.2.1.
Pengertian Remaja
Masa remaja adalah merupakan taraf perkembangan
dalam kehidupan manusia, dimana seseorang sudah tidak dapat disebut anak kecil
lagi, tetapi juga belum dapat disebut orang dewasa. Taraf perkembangan ini pada
umumnya disebut masa pencaroba atau masa peralihan dari masa anak-anak menuju
masa dewasa. Sebagian orang menganggap bahwa remaja merupakan sekelompok
individu yang belum masih dalam pencarian jati diri. Pemudan dan remaja adalah
suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam-macam harapan,
terutama generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.[13]
2.2.2.
Tujuan Pelayanan PAK Remaja
Pencarian yang menggairahkan dan hidup
merupakan kebiasaan kelompok usia ini.keberadaan yang manusiawi sering
mempertinggi benturan. Kegairahan hidup muncul dari berbagai hal seperti mengambil
resiko, terlibat dalam petualangan, dan mencari kesenangan. Namun sekarang
masalah yang dihadapi adalah kegagalan mengenali konsekuensi atau akibat yang
ditanggung sehingga kegagalan, frustasi, dan kesia-siaan terjadi[14],
maka dari itu PAK hadir untuk:
Ø Untuk
menyelamatkan para remaja dari ketimpangan dunia pendidikan masa kini.[15]
Ø Membangun
filosofi yang Alkitabiah dan konstruktif unyuk melayani
Ø Membuka
diri untuk gaya hidup mereka dengan mendorong sisi-sisi positif yang mereka
miliki
Ø Mengenali
gaya hidup mereka yang berbeda karena tempat dan tidak dapat di satukan dalam
satu bentuk[16]
2.2.3.
Metode dalam PAK Remaja
Suatu masa kita dapat mendidik dan menyatakan remaja
bahwa betapa pentingnya mereka bagi kristus, bagi gereja dan bagi dunia sekitar
mereka. Anak-anak remaja ini berusaha membangun diri sendiri sebagai individu
yang layak untuk menerima kasih Allah karena masa remaja adalah masa transisi
yang amat meresahkan bagi seorang remaja.[17]
Adapun metode-metode dalam PAK Remaja sebagai berikut:
·
Metode Ceramah
Metode
ini sering dipakai dan dapat kita temukan dalam injil-injil bagaimana Tuhan
Yesus menggunakan metode ini. Dengan metode ini Tuhan Yesus berusaha
menyampaikan pengetahuan kepada murid-muridNya atau menafsirkan pengetahuan
tersebut. Yesus juga mengajar dan memberikan bimbingan kepada murid-muridnya
misalnya; dalam Mat 10 kedua belas murid menerima petunjuk-petunjuk dari Yesus
untuk mengusir roh-roh jahat, melenyapkan segala penyakit dan memberitakan
bahwa kerajaan sorga adalah dekat.
·
Metode Menghafalkan
Biasanya
metode ini sangat dikecam oleh banyak
pendidik, tetapi secara propesional ia juga mempunyai adil bagi siapa saja yang
belajar. Misalnya, untuk membenarkan tingkah laku atau gagasan yang sedang
dikemukakan Yeus ( Mat 12:1-8 khotbah di bukit) dan kita juga dapat membuat
ringkasan agar kalimatnya menjadi pendek dan mudah diingat. Sebagai contoh
bukan orang yang sehat memerlukan tabib, tetapi orang yang sakit (Mat 9:12).
·
Metode Study Kasus
Dengan
study kasus, orang didorong untuk memikirkan inti permasalahnnya untuk mencari
jalan pemecahan. Jadi pengajar tidaak menjawab semua persoalan, melainkan
jawaban harus diberikan oleh masing-masing peserta didik atau remaja belajar.
Sebagai contoh, perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan Tuhan Yesus
sesungguhnya merupakan study kasus, dengan pendekatan ini Yesus mengundang para
pelajar memanfaatkan akal dan imannya.
·
Metode Perjumpaan
Dengan
metode perjumpaan, para pelajar ditantang secara langsung untuk mengambil
keputusan. Metode ini juga digunakan Yesus namun tidak dengan bercerita.
Contohnya seperti, Yesus mengajukan pertanyaan pribadi: ‘Tetapi apa katamu,
siapa Aku ini.?’[18]
·
Metode Tanya Jawab : Guru- Murid
Metode
ini menberikan kesempatan murid untuk Tanya jawab. Pertanyaan membuat intraksi
dalam kelas menjadi hidup. Pertanyaan yang factual digunakan untuk
mengimformasikan atau membuka diskusi. Seperti Paulus menggunakan arti kerja
sama dalam Efesus 2:10-22. Ketika diskusi sedang berlangsung seseorang tukang
kayu tiba-tiba masuk kelas. Barang kali dia akan menjawab dan bergabung dan
bekerjasama. Seperti diungkapkan Paulus, kita mungkin menggunakan sebuah
bangunan sebagai ilustrasi supaya terjalin kerjasama antarjemaat.
·
Metode Kelompok
Metode
kelompok untuk mendorong murid untuk berinteraksi dalam kelompok kecil,
menuangkan ide-ide atau pengetahuan baru menerapkan kebenaran firman Tuhan dan
membuat murid tertarik dan berpastisipasi secara bersama- sama dengan setiap
kelompok berdiskusi untuk mencari jalan keluar. Sehingga laporan yang dibuat
setiap kelompok dapat dipakai dan berguna untuk masa yang akan datang.[19]
III.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas saya menyimpulkan bahwa masa anak-anak adalah masa dimana mereka sedang bertumbuh dan yang sedang berkembang
dalam kebenarannya sendiri. Begitu juga dengan Remaja dimana mereka berada
dalam masa dimana seseorang sudah tidak dapat disebut juga anak kecil lagi,
tetapi juga belum dapat disebut orang dewasa. Itu sebabnya perlunya menanamkan
dari awal PAK pada mereka agar mereka mampu dan sadar akan kebenaran Tuhan
Yesus dan dapat menumbuhkan iman mereka.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Baltner
Doris, Metode Mengajar Anak-Anak Sekolah
Minggu, Bandung:IKAPI,2006
Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek
Pendidikan Agama Kristen, BPK-Gunung Mulia, Jakarta: 1997
Deli
dan B.M Ali,., KBBI, Bandung: Penabur
Benih, 200
D.
Gunarsa Singgih, Dasar dan Teori
Perkembangan Anak, Jakarta: BPK-GM, 1987
Gultom
Rida, PAK Kepada Anak-Anak, Medan: CV
Mitra, 2011
Ismail
Andar, Ajar Mereka Melakukan,Jakatra:
BPK GM, 2012
I.H.Enklaar,E.G
Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen,
Jakarta: BPK-GM,2013
J.
Tailor Marvin, to Christian Education, Nashville:
a bigdon Press, 1984
Kristianto
Lilik Paulus, Perinsip dan Peraktika PAK,Yogyakarta:
ANDI, 2006
Luis
Ubra Tri dan Astuti, Pendidikan Agama
Kristen Remaja, 1997
Naipospos, P.S, Penuntun Sekolah Minggu, Jakarta:
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF, 1988
Nuhamara
Daniel, Pendidikan Kristen Remaja, Jawa
Barat: Jurnal Info Media, 2008
Nuhamara Daniel, pembimbing Pendidikan Agama Kristen, Yogyakarta:
ANDI Angota Ikapi,2008
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek
Pendidikan Agama Kristen dari Plato Samapai Ignatius Loyola,Jakarta:BPK-GM,2009
Shinduta,Membuka Masa Depan Anak-Anak Kita, Yogyakarta:
KANSIUS, 2000
[1] Ali, M.B dan Deli, KBBI, (Bandung: Penabur Benih, 200),41
[3] Singgih D. Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, ( Jakarta: BPK-GM, 1987), 16
[4] P.S. Naipospos,Penuntun Sekolah Minggu, Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/
OMF, 1988),20-23
[5] Marvin J. Tailor, to Christian Education, (Nashville: a bigdon Press, 1984), 174
[6] E.G
Homrighausen, I.H.Enklaar, Pendidikan
Agama Kristen, (Jakarta: BPK-GM,2013),
121-122
[7] Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen,
(BPK-Gunung Mulia, Jakarta: 1997), 87
[8] Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen, 108-191
[9] Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen dari
Plato Samapai Ignatius Loyola,(Jakarta:BPK-GM,2009),342
[10] Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan
Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen, 379-384
[11] Rida Gultom, PAK Kepada Anak-Anak, (Medan: CV Mitra, 2011),54-55
[12] Doris Baltner, Metode Mengajar Anak-Anak Sekolah Minggu, (Bandung:IKAPI,2006)
26-29
[13] Tri Astuti dan Luis Ubra, Pendidikan Agama Kristen Remaja, (
1997), 4
[14] Paulus Lilik Kristianto, Perinsip dan Peraktika PAK,95-96
[15] Andar Ismail, Ajar Mereka Melakukan,(Jakatra: BPK GM, 2012), 140
[16]
Paulus Lilik Kristianto, Perinsip dan
Peraktika PAK,(Yogyakarta: ANDI, 2006), 96
[17] Daniel Nuhamara, Pendidikan Kristen Remaja, (Jawa Barat: Jurnal Info Media, 2008),
14-15
[18] Daniel Nuhamara, pembimbing Pendidikan Agama Kristen, ( Yogyakarta: ANDI Angota
Ikapi,2008), 84-85
[19] Paulus Lirik Kristanto, Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen, (Yogyakarta: ANDI
Anggota Ikapi,2008), 84-85
Tidak ada komentar:
Posting Komentar